top of page

Rebut Kembali Kemudi Hidupmu

  • Daniyah
  • Sep 25, 2016
  • 3 min read

http://i0.wp.com/dreamsetachieve.com/wp-content/uploads/2015/10/string-puppet.jpg?fit=4418%2C3000

C'est la vie adalah salah satu ungkapan dalam bahasa Prancis yang berarti "itulah hidup". Ungkapan ini biasa digunakan untuk menyatakan bahwa hal-hal yang terjadi dalam hidup kita adalah sesuatu yang normal. Faktanya, tidak ada yang "normal" dalam kehidupan, tidak ada ukuran pasti, tidak ada yang bisa diubah. Saatnya mengontrol kehidupan dan bukan sebaliknya. Tulisan ini akan memberi kalian 7 cara untuk merebut kembali kemudi hidup.


1. Lakukan yang Terbaik dan Jangan Menyerah.

"Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha." Mungkin banyak di antara kita yang merasa sudah berusaha. Namun, apabila dipikir sejenak, apakah kita sudah merenungkan dengan baik? Mungkin dalam prosesnya, kita melewatkan satu detail penting karena belum benar-benar mendengarkan, melihat, dan merasakan. Dibutuhkan beberapa kali usaha untuk berhasil. Keberhasilan tidak ada yang instan. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang telah berkali-kali gagal. Mereka yang sukses tidak terintimidasi oleh kegagalan.


2. Inventaris Relasi.

Ada yang mengatakan "5 orang yang paling sering bersama kita akan menjelaskan siapa kita di masa depan." Pikirkan orang-orang di kehidupan kalian yang mengisi waktu dan menyerap semua perhatian kalian. Bagaimana perasaan kalian terhadap mereka? Bagaimana mereka mendukung kalian? Apakah kalian merasa dapat mempercayai dan bergantung pada mereka?


3. Berhenti Mencari Alasan.

Dalam kehidupan, kita selalu mencari alasan untuk menghindari kenyataan. Misalnya, ketika mendapat nilai jelek, kita selalu menyalahkan mata kuliah, dosen dan teman kita. Alasan-alasan tersebut merupakan penghalang antara diri kita sekarang dan diri kita yang lebih baik.


4. Kelemahan dan Kelebihan.

Jangan berhenti dengan sekedar tahu. Gunakan kelebihan kita sebagai alat untuk mencapai tujuan sekaligus menutupi kekurangan kita. Setiap individu adalah unik. Keberhasilan merupakan buah dari pengalaman dan kesadaran akan potensi diri. Apabila kita merasa bahwa hidup kita mengalami stagnasi, berarti kita belum menggali dan sadar akan potensi diri.


5. Hargai dirimu.

Poin ini sangat penting. Dalam proses, kita mungkin akan mengalami kegagalan, dicemooh, dan diragukan oleh orang lain. Jangan mempercayai hal buruk yang orang katakan tentang diri kita. Jangan pernah berharap orang lain akan menghargai setiap usaha yang kita lakukan. Ketika tidak memiliki orang lain, kita hanya memiliki diri sendiri. Kuatkan dan hargai diri kita.


6. Keinginan dan Kebutuhan.

Terdengar seperti klise, tetapi berapa persen dari kita yang sudah mengetahui keinginan dan tujuan kita ke depannya? Pernah merasa kehidupan kita seperti sebuah siklus? Mungkin kita belum merenungi dengan dengan benar bagian ini. Sangat penting untuk menuliskan dan merunut kedua hal di atas sebagai “kontrak”. Salah satu artikel dari Brenda Della Casa, Penulis buku Cinderela Was a Liar dalam Huffington Post menerangkan tentang strategi piramida kehidupan. Letakkan tujuan utama di bagian paling atas, kemudian keinginan dan kebutuhan terbesar di bawahnya, dan seterusnya. Sekarang kita memiliki 10 tujuan yang harus difokuskan dan terus di kembangkan. Kemudian, tulis 3 cara yang akan kita lakukan untuk mencapai dan menjalankan tujuan ini. Selalu tanyakan pertanyaan ini : apakah yang saya lakukan mendukung atau malah menghambat saya dalam mencapai tujuan saya? Apakah lingkungan sekitar tempat saya sering bergaul, membantu atau mencegat proses yang mungkin saya kejar?


7. Bukan Lagi "Itulah Hidup", melainkan "Inilah Hidup Saya".

I am not what happened to me, but what i choose to become. Jangan pernah pasrah dan menyalahkan kehidupan yang sedang kita jalani. Ingat, posisi kita sekarang adalah akumulasi dari perbuatan-perbuatan kita di masa lampau dan sikap kita dalam menghadapi suatu permasalahan hidup. Jika kita belum puas dengan posisi kita sekarang, berarti ada yang salah dengan perbuatan dan sikap kita di masa lampau.


Comments


ARTIKEL TERBARU

ARTIKEL PILIHAN

KATEGORI

Komentar

bottom of page