Mengapa Kita Membenci?
- Friends Du Jour
- Sep 24, 2016
- 2 min read

Sebagai makhluk sosial, setiap hari manusia berinteraksi dengan orang lain. Di rumah, di kantor, di kampus, di jalan, di pasar, di mana pun kita akan bertemu dengan orang lain. Interaksi dengan orang lain tentu tidak selamanya menyebabkan terjalinnya hubungan yang baik di antara sesama manusia. Setiap orang mempunyai cara masing-masing dalam menjalani hidup. Cara tersebut terkadang berbeda dengan orang lain. Perbedaan ini membuat ada banyak hal yang tidak kita sadari dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah penilaian yang buruk terhadap orang lain.
Dalam kehidupan, pasti ada beberapa orang yang tidak menyukai kita. Mereka membenci sikap kita, cara kita berbicara, atau bagi para mahasiswa, haters bisa saja ada karena ketidakmampuan kita untuk bekerja sama dengan teman di kampus, baik dalam mengerjakan tugas kelompok atau dalam berorganisasi. Sebagian orang mungkin menyadari bahwa mereka tidak disukai dan sebagian tidak. Kita juga harus menyadari apakah kita adalah seorang pembenci atau orang yang dibenci. Bagi kalian yang lebih sering membenci, mungkin penjelasan berikut ini dapat membantu kalian memahami penyebabnya.
Manusia memiliki saraf yang memengaruhi persepsi. Koneksi saraf tersebut akan menarik kita untuk mendekati apa yang kita sukai dan mendorong kita untuk menjauhi apa yang kita benci. Manusia cenderung membenci orang lain karena manusia membangun apa yang disebut dengan persona. Persona adalah sesuatu yang akan membantu manusia ketika mereka berada pada zona tidak nyaman. Misalnya, ketika seseorang berbuat baik pada kita dan kita tidak nyaman dengan hal tersebut, kita akan berasumsi bahwa orang tersebut memiliki motif tersembunyi. Asumsi tersebut adalah persona yang sedang mengembalikan kita ke zona nyaman. Namun, David McRaney, pernah menulis sebuah artikel psikologi yang menjelaskan adanya kesalahpahaman dalam diri manusia tentang penilaian terhadap orang lain. Manusia menganggap bahwa mereka berbuat baik pada orang yang mereka sukai dan berbuat buruk terhadap orang yang mereka benci. Kenyataannya manusia menyukai orang yang mereka perlakukan dengan buruk.
McRaney membuktikan hal tersebut dari pengalaman Benjamin Franklin. Suatu hari Franklin mengetahui bahwa ada seseorang yang membencinya. Ia menganggap bahwa orang tersebut adalah orang yang cerdas dan hebat, yang dapat membantunya di pemerintahan. Ia akhirnya mengirimkan sebuah surat untuk meminjam buku dari orang yang memembencinya. Pembenci Franklin tersebut akhirnya meminjamkan buku yang diminta Franklin. Ia merasa tersanjung karena seorang Benjamin Franklin yang memiliki reputasi sebagai pengoleksi buku dan pendiri perpustakaan meminta bantuan kepada dirinya. Beberapa hari kemudian, Franklin mengirimkan surat berisi ucapan terima kasih. Benjamin Franklin akhirnya berteman baik dengan orang yang membencinya.
Perubahan sikap pembenci Benjamin Franklin berubah setelah ia membantu orang yang ia benci. Hal ini memperlihatkan bahwa manusia akan menyukai orang yang mereka perlakukan dengan baik. Mari kita renungkan kembali apa yang menyebabkan kita membenci orang lain. Untuk kalian yang yang mungkin pernah merasa dibenci oleh orang-orang di lingkungan pertemanan, jangan berprasangka buruk terlebih dahulu terhadap mereka dan menganggap mereka orang jahat. Semua itu mungkin terjadi karena mereka belum pernah berbuat baik kepada kalian dan selama ini membiarkan persona mengontrol diri mereka. Kalian juga dapat mencoba cara Benjamin Franklin. Jadikanlah orang yang membenci kalian sebagai teman dengan melibatkannya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan kalian.
"The best way to destroy enemy is to make him a friend" Abraham Lincoln
Comments